Tentang Cinta Yang Paling Indah
Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu
datang karena pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus. Cinta
adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat,
ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad. (Khalil Gibran)
Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau
jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dekaplah ia walau
pedang di sela-sela sayapnya melukaimu. (Khalil Gibran)
Cinta tidak menyadari kedalamannya dan terasa pada
saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan
seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian. (Khalil Gibran)
Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana
cinta itu membangkitkan semangat- hukum-hukum kemanusiaan dan gejala
alami pun tak mampu mengubah perjalanannya. (Khalil Gibran)
Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku
dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan
yang akan datang. (Khalil Gibran)
Atas Nama Cinta
Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama
dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu
tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun
bahkan abad. (Khalil Gibran)
Cinta Yang Berlalu
Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam
kerendahan hati; tetapi kita lari daripadanya dalam ketakutan, atau
bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejarnya, untuk
berbuat jahat atas namanya. (Khalil Gibran)
Cinta Lelaki
Setiap lelaki mencintai dua orang perempuan, yang pertama adalah imaginasinya dan yang kedua adalah yang belum dilahirkan. (Khalil Gibran)
Takdir Cinta
Aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan,
sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan
selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita. (Khalil Gibran)
Indahnya Cinta Pertama
Setiap orang muda pasti teringat cinta pertamanya dan
mencuba menangkap kembali hari-hari asing itu, yang kenangannya
mengubah perasaan direlung hatinya dan membuatnya begitu bahagia di
sebalik kepahitan yang penuh misteri. (Khalil Gibran)
Lafaz Cinta
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti
kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu...
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak
sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. (Khalil Gibran)
Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan
berbahagialah, kerana kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan
cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan,
pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan. (Khalil Gibran)
Kalimat Kata Kata Cinta 2024
Apa yang telah kucintai laksana seorang anak yang tak
henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan
kucintai sampai akhir hidupku, kerana cinta ialah semua yang dapat
kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya. (Khalil Gibran)
Cinta dan Air Mata
Cinta yang dibasuh oleh airmata akan tetap murni dan indah sentiasa. (Khalil Gibran)
PERIHAL CINTA
Lalu berkatalah Almitra, Bicaralah pada kami perihal
Cinta. Dan dia mengangkatkan kepalanya dan memandang ke arah kumpulan
manusia itu, dan keheningan menguasai mereka. Dan dengan suara lantang
dia berkata:
Pabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam. Dan pabila sayapnya memelukmu
menyerahlah kepadanya. Walau pedang tersembunyi di antara hujung-hujung
sayapnya bisa melukaimu. Dan kalau dia berbicara padamu percayalah
padanya. Walau suaranya bisa menggetar mimpi-mimpimu bagai angin utara
membinasakan taman. Kerana sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian
pula dia akan menghukummu.
Sebagaimana dia ada untuk menyuburkanmu, demikian
pula dia ada untuk mencantasmu. Sebagaimana dia mendaki ke puncakmu dan
membelai mesra ranting-ranting lembutmu yang bergetar dalam cahaya
matahari. Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu dan
menggegarkannya di dalam pautanmu pada bumi. Laksana selonggok jagung
dia menghimpun engkau pada dirinya. Dia menghempuk engkau hingga kau
telanjang Dia mengasing-asingkan kau demi membebaskan engkau dari
kulitmu. Dia menggosok-gosok engkau sampai putih bersih.
Dia meramas
engkau hingga kau menjadi lembut; Dan kemudian dia mengangkat engkau ke
api sucinya sehingga engkau bisa menjadi hidangan suci untuk pesta kudus
Tuhan. Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta, supaya bisa
kau fahami rahsia hatimu, dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping
hati Kehidupan. Namun pabila dalam ketakutanmu kau hanya akan mencari
kedamaian dan kenikmatan cinta. Maka lebih baiklah bagimu untuk menutupi
tubuhmu dan melangkah keluar dari lantai-penebah cinta. Memasuki dunia
tanpa musim tempat kau dapat tertawa, tapi tak seluruh gelak tawamu, dan
menangis, tapi tak sehabis semua airmatamu.
Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri
dan tiada mengambil apa-apa pun kecuali dari dirinya sendiri. Cinta
tiada memiliki, pun tiada ingin dimiliki; Kerana cinta telah cukup bagi
cinta. Pabila kau mencintai kau takkan berkata, "Tuhan ada di dalam
hatiku," tapi sebaliknya, "Aku berada di dalam hati Tuhan." Dan jangan
mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta, sebab cinta, pabila dia
menilaimu memang pantas, mengarahkan jalanmu.
Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi
dirinya. Namun pabila kau mencintai dan memerlukan keghairahan, biarlah
ini menjadi keghairahanmu: Luluhkan dirimu dan mengalirlah bagaikan anak
sungai, yang menyanyikan alunannnya bagai sang malam.
Kenalilah penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh. Rasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tentang cinta; Dan menitiskan darah dengan ikhlas dan gembira. Terjaga di kala fajar dengan hati berawangan dan mensyukuri hari baru penuh cahaya kasih; Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap; Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;
Kenalilah penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh. Rasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tentang cinta; Dan menitiskan darah dengan ikhlas dan gembira. Terjaga di kala fajar dengan hati berawangan dan mensyukuri hari baru penuh cahaya kasih; Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap; Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;
Dan kemudian tidur bersama doa bagi kekasih di dalam
hatimu dan sekuntum nyanyian puji-pujian pada bibirmu. (Khalil Gibran)
PUISI ROMAN KHALIL GIBRAN
Minum di sungai yang sama
Di mana singa melepas dahaga
Mereka berkata tentang helang dan hering
Menjunam paruhnya ke dalam bangkai yg sama
Dan berdamai - di antara satu sama lain,
Dalam kehadiran bangkai - bangkai mati itu
Oh Cinta, yang tangan lembutnya mengekang keinginanku
Meluapkan rasa lapar dan dahaga akan maruah dan kebanggaan,
Jangan biarkan nafsu kuat terus menggangguku
Memakan roti dan meminum anggur
Menggoda diriku yang lemah ini Biarkan rasa lapar menggigitku,
Biarkan rasa haus membakarku, Biarkan aku mati dan binasa,
Sebelum kuangkat tanganku Untuk cangkir yang tidak kau isi,
Dan mangkuk yang tidak kau berkati (Kahlil Gibran)
SAJAK INDAH TENTANG CINTA
Kemarin aku berdiri berdekatan pintu gerbang sebuah
rumah ibadat dan bertanya kepada manusia yang lalu-lalang di situ
tentang misteri dan kesucian cinta.
Seorang lelaki setengah baya menghampiri, tubuhnya
rapuh wajahnya gelap. Sambil mengeluh dia berkata,"Cinta telah membuat
suatu kekuatan menjadi lemah, aku mewarisinya dari Manusia Pertama."
Seorang pemuda dengan tubuh kuat dan besar
menghampiri. Dengan suara bagai menyanyi dia berkata, "Cinta adalah
sebuah ketetapan hati yang ditumbuhkan dariku, yang rnenghubungkan masa
sekarang dengan generasi masa lalu dan generasi yang akan datang."
Seorang wanita dengan wajah melankolis menghampiri
dan sambil mendesah, dia berkata,"Cinta adalah racun pembunuh, ular
hitam berbisa yang menderita di neraka, terbang melayang dan
berputar-putar menembusi langit sampai ia jatuh tertutup embun, ia hanya
akan diminum oleh roh-roh yang haus. Kemudian mereka akan mabuk untuk
beberapa saat, diam selama satu tahun dan mati untuk selamanya."
Seorang gadis dengan pipi kemerahan menghampiri dan
dengan tersenyum dia berkata,"Cinta itu laksana air pancuran yang
digunakan roh pengantin sebagai siraman ke dalam roh orang-orang yg
kuat, membuat mereka bangkit dalam doa di antara bintang-bintang di
malam hari dan senandung pujian di depan matahari di siang hari."
Setelah itu seorang lelaki menghampiri. Bajunya
hitam, janggutnya panjang dengan dahi berkerut, dia berkata,"Cinta
adalah ketidakpedulian yang buta. la bermula dari hujung masa muda dan
berakhir pada pangkal masa muda."
Seorang lelaki tampan dengan wajah bersinar dan
dengan bahagia berkata,"Cinta adalah pengetahuan syurgawi yang
menyalakan mata kita. Ia menunjukkan segala sesuatu kepada kita seperti
para dewa melihatnya."
Seorang bermata buta menghampiri, sambil
mengetuk-ngetukkan tongkatnya ke tanah dan dia kemudian berkata sambil
menangis, "Cinta adalah kabus tebal yang menyelubungi gambaran sesuatu
darinya atau yang membuatnya hanya melihat hantu dari nafsunya yang
berkelana di antara batu karang, tuli terhadap suara-suara dari
tangisnya sendiri yang bergema di lembahlembah."
Seorang pemuda, dengan membawa sebuah gitar
menghampiri dan menyanyi, "Cinta adalah cahaya ghaib yang bersinar dari
kedalaman kehidupan yang peka dan mencerahkan segala yang ada di
sekitarnya. Engkau bisa melihat dunia bagai sebuah perarakan yang
berjalan melewati padang rumput hijau. Kehidupan adalah bagai sebuah
mimpi indah yang diangkat dari kesedaran dan kesedaran."
Seorang lelaki dengan badan bongkok dan kakinya
bengkok bagai potonganpotongan kain menghampiri. Dengan suara bergetar,
dia berkata, "Cinta adalah istirahat panjang bagi raga di dalam
kesunyian makam, kedamaian bagi jiwa dalam kedalaman keabadian."
Seorang anak kecil berumur lima tahun menghampiri dan
sambil tertawa dia berkata,"Cinta adalah ayahku, cinta adalah ibuku.
Hanya ayah dan ibuku yang mengerti tentang cinta." Waktu terus berjalan.
Manusia terus-menerus melewati rumah ibadat.
Masing-masing mempunyai pandangannya tersendiri
tentang cinta. Semua menyatakan harapan-harapannya dan mengungkapkan
misteri-misteri kehidupannya. (Khalil Gibran)